Kamis, 13 Desember 2012

Kepergianmu


Kosong, sendiri, sepi. Itulah yang kulalui disetiap detik. Aku memang bodoh telah membiarkanmu pergi. Dan hanya keyakinan bahwa jika kau memang jodohku kau akan kembali menjemputku untuk menemani hidupmu.
Ada saat aku kuat dan bisa mengalihkan duniaku dari bayangmu. Tapi ada saat bayangmu menghantui hidupku. Ketika dihalte, aku terpana pada sesosok laki-laki. Bukan karena dia tampan atau gagah dan terlihat kaya tapi dia sangat mirip denganmu. Rambut berombak yang terlihat pas dengan mukamu yang lonjong dan panjang. Tatapan tajam yang dulu mampu menembus kedasar hatiku saat kubalas menatap mata itu. Jaket abu-abu yang selalu mengingatkanku saat kita jalan bersama ke gunung kerdil dulu.
Pertemuan dan kebersamaan yang sungguh sangat singkat, bahkan seperti sihir setiap hal yang berkaitan denganmu selalu membawaku larut akan bayangmu. Nama, tempat tinggalmu, teman dekatmu, bahkan teguran atau celaan yang sering kau ungkapkan padaku selalu ada disetiap langkahku. Kau begitu indah hingga ku tak bisa mengungkapkannya. Kau kucinta bukan karena kutau kelebihanmu tapi aku mengagumi dirimu dan sifatmu. Aku kagum dengan pendirian, sifat dan juga pemikiranmu. Hingga tanpa sadar, cara bicara dan pikiranku mengikuti jalan pikiranmu. Aku seolah terhipnotis oleh cinta yang kutak tau datangnya dari mana. Cinta ini tak seperti jalengkung yang datang tanpa diundang atau pulang tanpa diantar. Ya, cinta ini memang datang tanpa kuundang dan tanpa kuduga sama sekali tapi cinta ini tak mau pulang tanpa kuantar, bahkan tetap tak mau pergi dari hati dan pikiranku walau kuantar mereka pulang, karena ternyata mereka pun tak tau harus pulang kemana, kepadamu sebagai pemilik sihir cinta ini atau hanya sampai dilaut jawa karena ku tau seperti apa rasa mu padaku.

minggu, 18 september 2011 jm 8:37
"smg bs ktmu lg syg, q syg km"

itu sms pertama yang kudapat setelah 2 jam sebelumnya aku melepas kepergian mu dibandara Samsoedin Noer. Candaan ringan dan sosok yang tak bisa aku bisa lepaskan dati tubuhmu saat itu menjadi kado terakhir atas kepergianmu. Ingin kumenangis saat itu tapi wajah indah dan ejekan menyebalkan yang sering kau katakn padaku membuat air mataku tertahan dihatiku. Aku bisa tersenyum dihadapanmu karena aku telah berjanji untuk tidak meninggalkan penyesalan dihatimu saat meninggalkanku.
Hatiku mungkin hancur, tapi rasa cintaku padamu ternyata tak membiarkan ku lemah dihadapanmu. Aku tak ingin kau melihatku hancur. Bahkan kuingin kau tak pernah tau perasaanku yang begitu dalam padamu. Kuingin kau tau kalau aku hanyalah teman bagimu sehingga bisa selalu bahagia disana dengan wanita yang ditakdirkan untukmu.

Kau pernah bertanya padaku, kenapa aku menyukaimu? Dan jawabannya dari hingga sekarang tetap sama "aku tak menyukaimu karna kau kaya karena ketika bertemu denganku kau tak punya apa-apa, aku tak menyukaimu karna pekerjaan mu yang bagus dan punya jaminan karena kau selalu bilang kau adalah kuli, aku tak menyukaimu karna wajah tampan atau bodymu bagus, karena saat ku jatuh cinta padamu, aku tak pernah melihat wajahmu bahkan saat berhadapan denganmu pun aku tak berani memandang wajahmu, aku juga tak mencintaimu karena latar belakang keluarga atau orang tua yang kaya karena hingga saat ini aku tak pernah bertemu dan melihat bahaimana orang tuamu. Yang kucintai adalah kamu. Sifatmu, pemikiranmu, pribadimu, dan agamamu. Kau menjunjung tinggi apa yang kau yakini, dan aku salut dengan itu".

Pernah suatu ketika karena perasaan yang tak terbendung rasanya aku rela melakukan apa saja asal berada didekatmu, tapi rasionalku mengingatkan ku bahwa kau tak layak mendapatkan itu karena kau bukan orang yang halal bagiku. Ya, cinta ini hampir membunuhku. Membunuh ragaku yang sendiri karena kau membawa jiwa dan hatiku pergi bersamamu.
Kadang ku merasa Tuhan tidak adil telah membuat ini terjadi. Tapi disisi lain aku sangat bersyukur, Dia mengijinkanku untuk mengenal dirimu. Aku bersyukur Dia mengijinkanku merasakan cinta padamu walau rasanya tak selalu manis. Aku bersyukur kau pernah mengisi hari-hariku penuh dengan keindahan dan senyuman.

Mungkin tanpa pernah kau sadari, setiap puzzle yang pernah kuterima dari kebersamaan singkat itu telah terbingkai indah menjadi bagian hidupku kini.
Dirimu mungkin tidaklah sempurna, tapi kesempurnaanNya telah menunjukkan jalan bagi kehidupan kita berdua. Semoga kau disana selalu bahagia dan sukses. Aku akan selalu menyimpan rapat dirimu dihatiku yang terdalam. Dan akan selalu menjaga bayangmu disetiap langkahku hingga nanti ku menemukan takdir yang telah digoreskanNya untukku. Walau dalam hatiku tetap berharap suatu saat kau bisa menjadi halal bagiku dan aku bisa melayanimu dengan sepenuh jiwaku


Lin
Banjarmasin, 29 Oktober 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar