Kosong, sendiri,
sepi. Itulah yang kulalui disetiap detik. Aku memang bodoh telah membiarkanmu
pergi. Dan hanya keyakinan bahwa jika kau memang jodohku kau akan kembali
menjemputku untuk menemani hidupmu.
Ada saat aku kuat
dan bisa mengalihkan duniaku dari bayangmu. Tapi ada saat bayangmu menghantui
hidupku. Ketika dihalte, aku terpana pada sesosok laki-laki. Bukan karena dia
tampan atau gagah dan terlihat kaya tapi dia sangat mirip denganmu. Rambut
berombak yang terlihat pas dengan mukamu yang lonjong dan panjang. Tatapan
tajam yang dulu mampu menembus kedasar hatiku saat kubalas menatap mata itu.
Jaket abu-abu yang selalu mengingatkanku saat kita jalan bersama ke gunung
kerdil dulu.
Pertemuan dan
kebersamaan yang sungguh sangat singkat, bahkan seperti sihir setiap hal yang
berkaitan denganmu selalu membawaku larut akan bayangmu. Nama, tempat
tinggalmu, teman dekatmu, bahkan teguran atau celaan yang sering kau ungkapkan
padaku selalu ada disetiap langkahku. Kau begitu indah hingga ku tak bisa
mengungkapkannya. Kau kucinta bukan karena kutau kelebihanmu tapi aku mengagumi
dirimu dan sifatmu. Aku kagum dengan pendirian, sifat dan juga pemikiranmu.
Hingga tanpa sadar, cara bicara dan pikiranku mengikuti jalan pikiranmu. Aku
seolah terhipnotis oleh cinta yang kutak tau datangnya dari mana. Cinta ini tak
seperti jalengkung yang datang tanpa diundang atau pulang tanpa diantar. Ya,
cinta ini memang datang tanpa kuundang dan tanpa kuduga sama sekali tapi cinta
ini tak mau pulang tanpa kuantar, bahkan tetap tak mau pergi dari hati dan
pikiranku walau kuantar mereka pulang, karena ternyata mereka pun tak tau harus
pulang kemana, kepadamu sebagai pemilik sihir cinta ini atau hanya sampai
dilaut jawa karena ku tau seperti apa rasa mu padaku.
minggu, 18
september 2011 jm 8:37
"smg bs ktmu
lg syg, q syg km"
itu sms pertama
yang kudapat setelah 2 jam sebelumnya aku melepas kepergian mu dibandara
Samsoedin Noer. Candaan ringan dan sosok yang tak bisa aku bisa lepaskan dati
tubuhmu saat itu menjadi kado terakhir atas kepergianmu. Ingin kumenangis saat
itu tapi wajah indah dan ejekan menyebalkan yang sering kau katakn padaku
membuat air mataku tertahan dihatiku. Aku bisa tersenyum dihadapanmu karena aku
telah berjanji untuk tidak meninggalkan penyesalan dihatimu saat meninggalkanku.
Hatiku mungkin
hancur, tapi rasa cintaku padamu ternyata tak membiarkan ku lemah dihadapanmu.
Aku tak ingin kau melihatku hancur. Bahkan kuingin kau tak pernah tau
perasaanku yang begitu dalam padamu. Kuingin kau tau kalau aku hanyalah teman
bagimu sehingga bisa selalu bahagia disana dengan wanita yang ditakdirkan
untukmu.
Kau pernah bertanya
padaku, kenapa aku menyukaimu? Dan jawabannya dari hingga sekarang tetap sama
"aku tak menyukaimu karna kau kaya karena ketika bertemu denganku kau tak
punya apa-apa, aku tak menyukaimu karna pekerjaan mu yang bagus dan punya
jaminan karena kau selalu bilang kau adalah kuli, aku tak menyukaimu karna
wajah tampan atau bodymu bagus, karena saat ku jatuh cinta padamu, aku tak
pernah melihat wajahmu bahkan saat berhadapan denganmu pun aku tak berani
memandang wajahmu, aku juga tak mencintaimu karena latar belakang keluarga atau
orang tua yang kaya karena hingga saat ini aku tak pernah bertemu dan melihat
bahaimana orang tuamu. Yang kucintai adalah kamu. Sifatmu, pemikiranmu,
pribadimu, dan agamamu. Kau menjunjung tinggi apa yang kau yakini, dan aku
salut dengan itu".
Pernah suatu ketika
karena perasaan yang tak terbendung rasanya aku rela melakukan apa saja asal
berada didekatmu, tapi rasionalku mengingatkan ku bahwa kau tak layak
mendapatkan itu karena kau bukan orang yang halal bagiku. Ya, cinta ini hampir
membunuhku. Membunuh ragaku yang sendiri karena kau membawa jiwa dan hatiku
pergi bersamamu.
Kadang ku merasa
Tuhan tidak adil telah membuat ini terjadi. Tapi disisi lain aku sangat
bersyukur, Dia mengijinkanku untuk mengenal dirimu. Aku bersyukur Dia
mengijinkanku merasakan cinta padamu walau rasanya tak selalu manis. Aku
bersyukur kau pernah mengisi hari-hariku penuh dengan keindahan dan senyuman.
Mungkin tanpa
pernah kau sadari, setiap puzzle yang pernah kuterima dari kebersamaan singkat
itu telah terbingkai indah menjadi bagian hidupku kini.
Dirimu mungkin
tidaklah sempurna, tapi kesempurnaanNya telah menunjukkan jalan bagi kehidupan kita berdua. Semoga kau disana selalu bahagia dan sukses. Aku akan selalu
menyimpan rapat dirimu dihatiku yang terdalam. Dan akan selalu menjaga bayangmu
disetiap langkahku hingga nanti ku menemukan takdir yang telah digoreskanNya
untukku. Walau dalam hatiku tetap berharap suatu saat kau bisa menjadi halal
bagiku dan aku bisa melayanimu dengan sepenuh jiwaku
Lin
Banjarmasin, 29 Oktober 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar