Rabu, 28 April 2010

ANALISIS KARAKTERISTIK MATERI AJAR

ANALISIS KARAKTERISTIK MATERI AJAR IMPULS DAN MOMENTUM
DAN RANCANGAN STRATEGI PENGAJARANNYA

Abstrak : Tujuan studi pustaka ini adalah untuk mengidentifikasikan karakteristik materi ajar Impuls dan Momentum pada tingkat SMA sederajat, dianalisis berdasarkan kompetensi yang dibutuhkan dalam memahami dan menerapkannya dilihat dari segi produk, proses, dan aplikasinya, serta merancang strategi pengajaran yang sesuai.
Dari segi produk, impuls dan momentum merupakan bagian dari materi Fisika kelas II SMA yang membahas tentang tumbukan dengan penekanan pada konsep gerak, terutama Hukum II dan III Newton.
Dari segi proses, impuls dan momentum sebagai bahan dari Fisika merupakan suatu cara berpikir dan investigasi untuk memahami dan menguasai Hukum II dan III Newton. Sehingga untuk dapat memahami dan menerapkannya diperlukan kompetensi dasar keilmuan Fisika berupa keterampilan procedural yang meliputi: teknik pemodelan dan metode eksperimen atau percobaan. Untuk mengajarkan Impuls dan Momentum diperlukan strategi pembelajaran yang dapat melatih siswa menguasai pengetahuan deklaratif dan keterampilan procedural. Model pembelajaran yang sesuai untuk itu adalah Model Pengajaran Langsung (Direct Instruction).

Kata kunci : Karakteristik materi ajar, impuls, momentum, strategi pengajaran.

PENDAHULUAN
Impuls dan momentum adalah bagian dari Fisika yang diajarkan dari tingkat SMA sampai Perguruan Tinggi.
Pengalaman penulis selama ini sebagai mahasiswa menunjukkan bahwa tidak semua pengajar fisika memahami karakteristik materi ajar impuls dan momentum. Sebagai akibatnya, mereka mengalami kesulitan merumuskan indikator pencapaian kompetensi pembelajaran impuls dan momentum yang akan diajarkan. Dan pada akhirnya menimbulkan kesulitan dalam memilih strategi belajar dan pembelajaran yang sesuai.
Untuk itu, studi pustaka ini berupaya mengungkapkan karakteristik materi ajar impuls dan momentum pada tingkat SMA sederajat (tepatnya pada tahun kedua), kemudian merancang strategi pengajarannya, dengan mencari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan berikut :
a. Apakah sebenarnya impuls dan momentum itu?
b. Bagaimana karakteristik materi ajar impuls dan momentum?
c. Bagaimana rancangan pengajaran yang sesuai untuk mengajarkan materi ajar Impuls dan Momentum pada tingkat SMA sederajat bagi mahasiswa calon guru?

ANALISIS KARAKTERISTIK UMUM IMPULS DAN MOMENTUM
“Apa itu impuls?” Impuls adalah hasil kali antara gaya yang bekerja dan selang waktu gaya itu bekerja. Impuls juga sering disebut pukulan.

Impuls merupakan besaran vector.
Beberapa macam gaya hanya bekerja sebentar. Jika besar gaya dilukiskan sebagai fungsi waktu kita akan memperoleh bentuk seperti pada gambar 1.


gaya hanya bekerja sebentar pada saat t = t0. Gaya seperti ini disebuya dalam t gaya impuls, yang bekerja hanya dalam selang waktu yang pendek. Banyak gaya yang besifat seperti ini. Misalnya bola yang menumbuk tembok, tendangan pada bola dan sebagainya.
Marilah kita pandang peristiwa berikut. Sebuah bola yang dapat dipandang sebagai sebuah partikel atau suatu benda titik, dipukul sehingga terpental. Bagaimankana kita menghubungkan gerak partikel dengan gaya pukulan yang bekerja pada partikel? Kita gunakan hukum II Newton. Seperti telah kita ketahui

Jika kita ambil integral dari persamaan tersebut kita peroleh

Kemudian kita misalkan massa partikel tidak berubah dengan kecepatan atau waktu, maka kita peroleh
mv0
Untuk gerak satu dimensi (gerak lurus) persamaan tersebut dapat dituliskan tanpa tanda vector, yaitu
mv0
dengan vo adalah kecepatan gerak benda sebelum gaya implus F(t) bekerja.
Persamaan tersebut menunjukkan bahwa jika kita tahu fungsi F(t), kita dapat menentukan perubahan v atau perubahan mv dengan menghitung integral Jika kita hanya ingin tahu kecepatan akhir saja, kita cukup mengetahui harga Intergral ini disebut impuls, dan dinyatakan dengan I.
Definisi impuls tidak hanya berlaku untuk gaya-gaya impuls saja, akan tetapi berlaku untuk gaya yang umum. Hal ini dikarenakan persamaan mv0 berdasarkan pada hukum II Newton yang bersifat umum.
Jadi untuk gerak lurus (satu dimensi) Bila grafik fungsi F(t) diketahui, kita dapat menghitung impuls dengan menentukan luas daerah antara kurva F(t) dengan sumbu t ; seperti gambar di bawah ini


Dalam persoalan seperti ini, massa (m) dan kecepatan (v) selalu timbul bersama-sama, sebagai hasil kali mv. Akibatnya hasil kali ini diberi nama, momentum linier, dan dinyatakan dengan rumus P = m v
Untuk gerak dalam ruang 3 dimensi, didefinisikan vector momentum, yaitu p = m.v. Sehingga didapatkan hubungan antara impuls dan momentum dalam menggunakan persamaan
p0 =
I =
Jadi, perubahan momentum yang terjadi adalah sama dengan Impuls yang dilakukan pada benda

Sebelum gaya F(t) bekerja, benda bergerak dengan kecepatan konstan, jadi momentum juga tidak bergantung pada t. Hal sama berlaku setelah F(t) selesai bekerja. Jika kita bandingkan impuls dengan kerja, kita lihat pengertian yang sejajar.
I = , jadi impuls merubah momentum. Kita dapat pandang impuls sebagai perpindahan momentum. Sedang kerja dilakukan dengan gaya F pada benda yaitu W = , jadi kerja mengubah energy benda. Sehingga kerja adalah suatu bentuk perpindahan energy.
Energy dan momentum adalah dua besaran yang sangat erat hubungannya. Dalam teori relativitas khusus di mana waktu adalah dimensi keempat dari ruang, energy adalah dimensi keempat dari momentum.
Sedangkan untuk momentum itu sendiri definisinya seperti yang dijelaskan di atas adalah hasil kali antara massa benda (m) dan kecepatannya (v).
Hukum asal dari momentum dapat diambil dari Hukum II Newton, yang menyatakan bahwa percepatan yang disebabkan oleh gaya diberikan rumus F = ma, di mana prinsip percepatan adalah turunan kecepatan terhadap waktu
Persamaan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :
Dari penjabaran rumus di atas dapat kita peroleh persamaan P = m.v
Momentum juga disebut jumlah gerak. Momentum adalah besaran vector.
Pembahasan tentang momentum dan impuls juga menjelaskan tentang tumbukan. Tumbukan adalah peristiwa tabrak sentral antara dua benda. Tumbukan dibagi menjadi 3, yaitu ; tumbukan lenting sempurna, tumbukan lenting sebagian, dan tumbukan tak lenting sama sekali.

KARAKTERISTIK MATERI AJAR IMPULS DAN MOMENTUM
topik impuls dan momentum diberikan pada kelas 2 semester 1yang terdiri atas 3 subbab pokok, yaitu :
a. Konsep impuls dan momentum
b. Hukum kekekalan momentum
c. Jenis-jenis tumbukan
Perhatikan tumbukan antara dua partikel / benda yang bergerak pada satu garis.

Sebelum tumbukan, partikel pertama massanya m1 bergerak dengan kecepatan v1, momentumnya adalah P1. Partikel kedua massanya m2 bergerak dengan kecepatan v2 momentumnya P2. Pada saat kedua partikel bertumbukan, keduanya saling menolak. Pada partikel pertama bekerja gaya F12 oleh partikel kedua, dan pada partikel kedua bekerja gaya F21 adalah partikel pertama. Kedua gaya ini adalah pasangan aksi-reaksi, dan keduanya adalah gaya impuls, yang bekerja hanya dalam selang waktu pendek. Akibatnya F12 = - F21, momentum hukum III Newton.
Untuk mendapatkan momentum akhir dari partikel pertama dan partikel kedua, dimana I1 adalah impuls pada partikel pertama karena gay F12 dan I2 adalah impuls partikel kedua karena gaya F21, maka diperoleh
I1 = F12 dt = P11 – P1 dan I2 = F21 dt = P21 – P2
Jika kita gunakan hukum III Newton, yaitu bahwa F12 = F21, maka dapat disimpulkan bahwa
I1= - I2 atau P11 = - ( P21 - P2 ) atau
P11 + P21 = P1 + P2
Persamaan diatas menyatakan bahwa untuk suatu sistem terdiri dari dua partikel, masing-masing dengan momentum P1 dan P2, dapat kita definisikan momentum total dari sistem yaitu jumlah dari momentum anggota sistem . Dalam kalimat di ungkapkan sebagai :
Bila pada suatu sistem tidak bekerja gaya luar, maka momentum total sistem yaitu jumlah momentum seluruh anggota system adalah tegap. Atau jumlah momentum sebelum tumbukan sama dengan jumah momentum sebelum tumbukan. Pernyataan ini yang kemudian disebut hukum kekekalan momentum, dan hanya berlaku bila resultan gaya luar pada sistem adalah nol, dan berlaku selama gaya-gaya internal mengikuti hukum III Newton.
Hukum kekekalan momentum berlaku secara umum, tidak terbatas pada sistem dua partikel saja. Untuk suatu system yang terdiri dari n partikel, maka momentum total seluruh sistem adalah :
P = P1 + P2 + ……+ Pn atau p = Pi
Untuk lebih jelasnya, kita tunjukkan untuk sistem tiga partikel . Misalnya pada partikel gaya F1 = F12 + F 13, dengan F12 adalah gaya pada partikel pertama oleh partikel kedua dan F13 adalah gaya pada partikel pertama oleh partikel ketiga. Selanjutnya gaya pada partikel kedua dan ketiga dapat ditulis sebagai berikut :
F2 = F21 + F23, dan F3 = F31 + F32

Karena F12 = ־ F21, sebab kedua gaya ini adalah pasangan aksi-reaksi, menurut hukum III Newton mempunyai besar sama dan arahnya berlawanan. Jadi dapat disimpulkan bahwa = 0, atau momentum total adalah kekal.
Tumbukan Satu Dimensi
Misalnya dua benda bertumbukan pada bidang melalui satu garis lurus dengan massa m1 dan m. Sedang kecepatan sebelum tumbukan adalah v1 dan v2, setelah tumbukan adalah v1' dan v2'. Tumbukan dianggap elastic. Dari hukum kekekalan momentum dan kekekalan energi kinetic diperoleh :
m1v1 + m2v2 = m1v1' + m 2v2 ' dan ½ m1v12 + ½ m2v22 = ½ ½ m1v1'2 + ½ m2v2'2
Persamaan momentum dapat ditulis sebagai
m1 ( v1 – v1' ) = m2 ( v2' – v2 )
Dari persamaan energi dapat ditulis sebagai
m1 ( v12 – v1'2 ) = m2 ( v2'2 – v22 )
Dari kedua persamaan di atas dapat kita nyatakan
( v1 + v1' ) = ( v2' + v2 )
Berdasarkan persamaan di atas dan persamaan momentum, kita dapat menyatakan kecepatan akhir terhadap nilai kecepatan awal.

Dari hasil di atas ada beberapa hal kasus yang menarik,
1) Jika kedua partikel mempunyai massa yaitu m1 = m2, maka kedua persamaan di atas memberikan v1' = v2 dan v2' = v1
Jadi pada tumbukan elastic satu dimensi dari dua partikel bermassa sama, ternyata partikel bertukar kecepatan setelah terjadi tumbukan.
2) Jika partikel m1 = m2 dan partikel m2 mula-mila diam ( v2 = 0 ), maka diperoleh v1' = 0 dan v2' = v1
Jadi setelah tumbukan partikel m1 berhenti, dan partikel m2 terpental dengan kecepatan awal dari partikel m1.
3) Jika massa partikel m2 jauh lebih besar dari m1, maka
V1' = - v1 dan v2 = 0
Jadi jika partikel ringan bertumbukan dengan pertikel yang massanya jauh lebih besar, kecepatan dari partikel rigan akan berbalik, sedang partikel yang massanya beasr kira-kira tetap berhenti.
4) Jika m2 jauh lebih kecil dari m1, kita peroleh
v1' = v1 dan v2' = 2 v2
Ini berarti bahwa kecepatan partikel yang massanya jauh lebih besar hampir kecepatannya tidak berubah, akan tetapi partikel yang ringan terpental dengan kecepatan hampir sama dengan dua kali keepatan partikel yang datang.
Hal lain yang tidak kalah menarik, dan peristiwa tumbukan adalah jika kita menyatakan kepentingan antara dua partikel bertumbukan atau biasa disebut koefisien restitusi.
( v1 + v1' ) = ( v2' + v2 )
v1’ - v2’ = -v1 + v2 atau

Dari persamaan di atas berlaku untuk tumbukan lenting sempurna dan untuk tumbukan lenting sebagian dapat dinyatakan sebagai berikut

Dengan e adalah koefisien restitusi, ( 0 < e < 1 )
Hukum Kekekalan Momentum Linear
Dalam peristiwa tumbukan momnetum total sistem sesaat sebelum tumbukan sama dengan momentum total sistem sesaat sesudah tumbukan, asalkan tidak ada gaya luar yang bekerja pada sistem.
Formulasi hukum kekekalan momentum linear di aats dinyatakan oleh
psebelum = psesudah
pA + pB = pA’ + pB’
mAvA + mBvB = mAvA’ + mBvB’ (***)
yang dimaksud dengan gaya dalam adalah gaya-gaya interaksi di antara benda-benda pada sistem itu sendiri. Untuk sistem di mana gaya yang terlibat saat interaksi hanyalah gaya dalam, menurut Hukum III Newton, resultan semua gaya inni sama dengan nol. Sebagai contoh, untuk sistem interaksi dua bola biliar selama berlangsung tumbukan, resultan gaya pada sistem oleh gaya-gaya dalam adalah
F = FA,B + FB,A = -F + F = 0
Sesuai hukum II Newton bentuk momentum, perubahan momentum sistem adalah
∆p = F∆t = 0
Ini berarti bahwa momentum total sisrem adalh konstan (tidak berubah). Oleh karenna itu, hukum kekekalan nmomentum juga dapat dinyatakan sebagai berikut
Momentum total yang konstan dari suatu sistem benda-benda (sedikitnya dua benda) di mana pada sistem tesebut tidak bekerja gaya luar.
Yang dimaksud dengan sistem adalah sekumpulan benda (minimal dua benda) yang saling berinteraksi. Jika pada suatu sistem interaksi benda-benda hanya bekerja gaya dalam, resultan gaya sisteadalah nol, momentum total sistem tidak kekal.
Jenis-Jenis Tumbukan
Untuk sistem dua benda bertumbukan, momentum linear sistem adalah tetap asalkan pada sistem tidak bekerja gaya luar. Akan tetapi, energi kinetik sistem dapat berkurang karena sebagian energi kinetik diubah ke bentuk energi kalor dan energi bunyi pada saat terjadi tumbukan. Jadi, pada peristiwa tumbukan di mana tidak ada gaya luar yang bekerja pada sistem, hukum kekekalan momentum linear selalu berlaku, tetapi hukum kekekalan energi kinetik umumnya tidak berlaku.
Berdasarkan berlaku atau tidaknya hukum kekekalan energi mekanik (khususnya energi kinetik), tumbukan dibagi dua jenis : tumbukan lenting sempurna dan tak lenting. Tumbukan lenting sempurna jika pada peristiwa tumbukan itu energi kinetik sistem adalah tetap (berlaku hukum kekekalan energi kinetik),. Tumbukan tidak lenting jika pada peristiwa tumbukan itu terjadi pengurangan energi kinetik sistem (tidak berlaku hukum sesaat sesudah tumbukan, kedua benda saling menempel (bergabung, sehingga kedua benda dapat dianggap sebagai satu benda) dan keduanya bergerak bersaama dengan kecepatan yang sama.

Tumbukan lenting sempurna (tumbukan elastik)
m1 v1A=m2 v2A
sebelum tumbukan
m1 v1B = m2 v2B
sesudah tumbukan

Unutk tumbukan elastik, energi awal dan akhir sama. Jika tidak ada perubahan enegi potensial internal sistem, energi kinetik akhir sama dengan energi awal:
m1v1A2 + m1v1A2 = m2v2B2 + m2v2B 2 (****)
Persamaan (***) dan (****) cukup untuk menentukan kecepatan akhir kedua benda dari kecepatan mereka. Namun, bentuk kuadratik persamaan (****) menyebabkan kesulitan aljabar dalam memecahkan persoalan tumbukan elastik. Kesulitan ini dapat dihindari degan menggabungkan Persamaan-persamaan itu untuk mendapatkan persamaan ketiga yang linear terhadap kecepatan. Penata ulang persamaan (****) menghasilkan
m2(v2B2 - v2A2) = m1(v1B2 – v1A2)
m2(v2B + v2A)(v2B – v2A) = m1(v1B + v1A)(v1B - v1A)
dengan cara sama, persamaan (***) dapat ditaat ulang untuk menghasilkan
m2(v2B - v2A) = m1(v1B – v1A)
Dengan membagi persamaan-persamaan diatas kita akan memperoleh
v2B + v2A = v1B + v1A
yang dapat ditulis
v2B - v1B = - (v2A - v1A)
kecepatan relatif v2-v1 adalah kecepatan benda 2 bila dilihat oleh benda . jika benda-benda bertumbukan, v2A - v1A harus negatif (andaikan benda 1 ada di kiri). Maka, - (v2A - v1A) adalahkelajuan saling mendekati antara kedua benda itu. Setelah tumbukan, benda-benda bergerak saling menjauhu, sehingga v2B - v1B haruslah positif. Ini adalah kelajuan menjauh setelah tumbukan. Sehingga persamaan ini menyatakan
untuk tumbukan elastik, kelajuan salingmenjauh relatif setelah tumbukan sama dengan kelajuan saling mendekat relatif sebelum tumbukan.

Tumbukan Tidak Lenting Sama Sekali (Tak Elastik)
Untuk tumbukan tak elastik sempurna, hubungan kedua antara kecepatan-kecepatan akhir adalah kedua kecepatan itusama dan juga sama dengan kecepatan pusat massa.

m1 v1 = m2 v2

v1 = v2 = Vcm
hasil ini bila digabungkan dengan kekekalan dengan kekekalan momwntum menghasilkan
(m1 + m2) Vcm = m1v1 + m2v2
Untuk kasus tumbukan yang khusus yang salah saatu bendanya mula-mula diam, kita dapat menghubungkan energi awal dan akhir dengan cara sederhana dengan menuliskan energi kinetik dalam momentum. Misalkan benda yang datang mempunyai massa m1 dan kecepataan v1 dan benda kedua yang mula-mula diam mempunyai massa m2. Momentum total sistem adalah momentum benda yang datang :
P = m1 v1
Energi kinetik awal adalah
Ek1 =
Setelah tumbukan, kedua benda bergerak bersama-sama sebagai partikel tunggal dengan massa m1 + m2 dan kecepatan Vcm. Karena momewntum bersifat kekela, momentum akhir sama dengan p. Dengan cara yang sama, energi kinetik akhir dapat ditulis sebagai kuadrat momentum dibagi dua kali massa, massa sekarang adalah m1 + m2. Jadi, enegi akhir adalah
Ek2 =
Dengan perbandingan persamaan diatas, jelaslah bahwa enrgi akhir lebih kecil dibandingkan energi awal. Rasio antara energi kinetik akhir dan energi kinetik awal adalah

Hasil ini hanya berlaku jika tumbukan bersifat tak elastik sempurna dan benda dengan massa m2 semula diam.
Tumbukan lenting sempurna dan tumbuka tak lenting sama sekali adalah dua kasus yagn ekstrem. Pada umumnya, sebagianbesar tumbukan berada di antara kedua ekstrem ini. Tumbukan ini disebut tumbukan lenting sebagian. Seabgai contoh, bola tenis atau bola kasti yang Anda lepaskan dari ketinggian h1 di atas lantai akan terpental setinggi h2, di mana h2, selalu lebih kecil daripada h1. Untuk menjelaskan jenis tumbukan lenting sebagian, Anda perlu mengenal dahulu koefisien restitusi.
Sewaktu membahas tumbukan lenting sempurna, kita peroleh
v2B - v1B = - (v2A - v1A)
= 1
Rasio inilah yang didefinisikan sebagai kioefisien restitusi
Koefisien restitusi (diberi lambang e) adalah negatif perbandingan antara kecepatan relatif sesaat tumbukan dengan kecpatan relatif sesaat sebelum tumbukan, untuk tumbukan satu dimensi.
seperti telah disebutkan bahwa sebagian besar tumbukan adalh tumbukan lenting sebagian, yaitu tumbukan yang berada diantara dua keadaan ekstrem tumbukan elastis dan tak elastis. Jelaslah bahwa pada tumbukan lenting sebagian, koefisien restitusinya adalah misanya dan e = 0,6.


1. Tumbukan lenting sempurna, berlaku :
a. Hukum kekekalan momentum
b. Hukum kekekalan energy mekanik
½ m1v12 + ½ m2v22 = ½ ½ m1v1'2 + ½ m2v2'2
c. Koefisien restitusi, e = 1
Dan persamaan kecepatan
2. Tumbukan lenting sebagian, berlaku :
a. Hukum kekekalan momentum
b. Tidak berlaku hukum kekekalan energi kinetic, berarti ada energy yang hilang berubah menjadi kalor

c. Koefisien restitusi, 0 < e < 1
3. Tumbukan tidak lenting sama sekali,
a. Hukum kekekalan momentum
b. Energy kinetic tidak kekal
c. Koefisen restitusi, e = 0 sehingga v1’ = v2’ = v’ (kedua benda bersatu setelah tumbukan)
Dan persamaan kecepatan m1v1 + m2v2 = (m1 + m2) v’

TEKNIK PEMODELAN FISIKA
Menurut Winarno, (1986), metode pembelajaran yang menurut fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan. Metode dan teknik sering dipakai secara bergantian. Metode lebih bersifat procedural, sedangkan teknik lebih bersifat khusus (Subiyanto, 1988). Metode atau teknik pembelajaran merupakan bagian dari strategi atau model pembelajaran (Anita dan Nor Rahadi , 1988).
Tahapan teknik pemodelan fisika dapat terdiri dari : (1) pengamatan terhadap gejala peristiwa fisika, (2) pembuatan gambar gejala tersebut berdasarkan fakta hasil pengamatan (model gambar), (3) penalaran matematik untuk menurunkan rumus prediksi fisikanya (model matematik), dan (4) Pembuatan rancangan eksperimen untuk menguji rumus prediksi (,model eksperimen).
Menurut Alonso dan Finn, (1980), salah satu fisikawan dalam memahami suatu gejala fisika adalah menggunakan teknik pemodelan fisika. Model fisika adalah suatu struktur kajian (Soogimin, 2003) yang diusulkan berdasarkan fakta atau situasi dari gejala objek fisika yang sedang dipelajari dengan menggunakan hubungan-hubungan atau prinsip dasar fisika yang telah diketahui sebelumnya. Fisikawan menerapkan pemikiran logis deduktif terhadap model itu, dengan mengolah pemikirannya itu melalui penalaran matematik. Hasil akhir yang diperoleh bisa jadi sebagai suatu ramalan dan dapat berupa rumus prediksi serta dapat diubah menjadi rumus pengukuran (Hans, 1993), selanjutnya dapat dirancang pengujiannya melalui eksperimen.
Model fisika diperlukan dalam menjelaskan gejala peristiwa fisika, terutama gejala yang sulit teramati secara langsung atau kalaupun teramati namun selang waktukejadiannya sangat cepat atau terjadinya secara temporerdalam periodeyang lama (Druxes, 1986).
Metode pembelajaran merupakan cara tertentu yang digunakan seseorang guru dalam melakukan interaksi edukatif dengan siswanya.
Metode interaksi belajar mengajar biasa disingkat dengan sebutan Metode Pembelajaran. Berikut ini akan diuraikan beberapa jenis Metode Pembelajaran yang sering dipakai dalam pemebelajaran Fisika. Metode-metode pembelajaran yang dipakai adalah :
1. Metode Ceramah,
Metode ceramah adalah cara penyajian pelajaran yang dilakukan guru dengan penuturan atau penjelasan lisan secara langsung kepada siswa.
Kelebihan dari metode ceramah ini adalah;
a) Metode ini murah dan mudah dilakukan guru hanya dengan bermodalkan suara yang ada, guru dapat melaksanakannya
b) Materi yang banyak dapat dirangkum atau dijelaskan pokok-pokoknya oleh guru dalam waktu singkat, sedangkan materi yang sdikit dapat disampaikan guru dalam waktu agak panjang dengan berbagai contoh dan kaitannya dengan hal lain, di samping humor
c) Guru dapat menjelaskan dengan menonjolkan bagian-bagian materi yang dianggap penting
d) Melalui metode ini guru dapat dengan mudah mengusai kelas
e) Organisasi kelas dapat diatur menjadi lebih sederhana
Kekurangan dari metode ini antara lain ;
a. Terlalu sering mengunakan metode ini dapat membuat kebiasaan yang kurang baik, yaitu siswa selalu ingin diceramahi. Dengan demikian, siswa dibina sebagai penerima ninformasi saja, tidak dibiaskan mencari dan mengolah informasi, yang justru sering keterampilan dan kebiasaan ini lebih penting dari informasi itu sendiri
b. Informasi yang diceramahkan mudah usang atau ketinggalan sehubungan dengan abad peledakan informasi sekarang ini.
c. Apa yang diceramhkan guru adalah apa yang diingatnya pada waktu itu, sedangkan yang tidak diingat guru tidak mungkin dijelaskan
d. Siswa yang menerimanya tidak selalu baik apabila dihubungkan dengan pendengaran, siapa tahu ada yang pendengarannya sudah kurang atau guru yang menerangkan kurang jelas
e. Tidak semua siswa memiliki daya tangkap yang tajam, sering terjadi dari apa yang dijelaskan guru, hanya tertangkap oleh siswa sebagian saja atau terjadi salah tangkap
f. Tidak gampang mengetahui apakah semua siswa telah mengetahui atau dapat mengikuti penjelasan atau ceramah yang dilakukan guru
g. Metode ini kurang merangsang pengembangan kreativitas dan keterampilan mengemukakan pendapat bagi siswa
h. Metode ini dapat menimbulkan verbalisme

2. Metode Tanya Jawab
Metode Tanya Jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa tetapi dapat pula dari siswa kepada guru
Kelebihan dari metode ini adalah
a. Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa, bahkan siswa yang sedang ribut sekalipun, apabila guru melontarkan sebuah pertanyaan, biasanya keributan berubah menjadi tenang kembali, siswa yang mengantuk biasanya kembali tegar dan hilnag kantuknya
b. Merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan daya pikir termasuk daya ingatnya
c. Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan mengemukakan pendapat.
d. Metode ini dapat mengetahui kemampuan berpikir siswa dan kesistematisannya dalam mengemukan pokok-pokok dalam jawabannya
e. Metode ini dapat mengetahui sampai sejauh mana penguasaan siswa tentang apa yang sedang dan atau telah dipelajarinya. Dengan demikian dapat pula dijadikan bahan intropeksi bagi guru dalam hal cara mengajar yang telah dilakukannya
f. Metode ini dapat dijadikan sebagai pendorong dan pembuka jalan bagi siswa untuk mengadakan penelusuran lebih lanjut.
Kekurangan metode ini antara lain:
a. Siswa sering merasa takut apalagi kalau guru kurang dapat mendorong siswa untuk berani dengan menciptkan suasana yang tidak tegang dan akrab
b. Tidak mudah menbuat pertanyaan yang sesuai dengan tingtkat berpikir dan mudah dipahami siswa
c. Waktu sering banyak terbuang, terutama apabila siswa tidak dapat menjawab pertanyaan sampai dua atau tiga orang
d. Guru masih tetap mendominasi proses belajar mengajar. Biasanya guru kurang terbuang, dalam arti ingin jawaban siswa selalu dengan keinginannya
e. Siswa yang tidak bisa atau salah menjawab belum tentu ia bodoh, siapa tau karena disebabkan oleh tergesa-gesa menjawab, kurang waktu untuk memikirkan atau kurang mempelajari yang telah dibahas
f. Apabila jumlah siswa puluhan tidak mungkin cukup waktu untuk memberikan pertanyaan kepada setiap siswa. Sering jawaban diborong oleh sejumlah kecil siswa yang menguasai dan senang bicara, sedangkan siswa yang lain tidak memikirkan

3. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari, yang sering disertai dengan penjelasan lisan.
Kelebihan dari metode ini adalah;
a. Metode ini dapat membuat pengajaran menjadi lebih jelas dan kongkret. Dengan demikian dapat menimbulkan verbalisme
b. Siswa diharapkan lebih mudah dalam memahami pelajaran
c. Proses pengajaran akan lebih menarik
d. Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori dengan kenyataan dan mencoba melakukannya sendiri
e. Melalui metode ini dapat disajikan materi pelajaran yang tidak mungkin atau kurang sesuai dengan menggunakan metode lain
Kekurangan dari metode ini adalah;
a. Metode ini memerlukan keterampilan guru secara khusus, kerena tanpa ditunjang dengan hal itu, pelaksanaan demonstrasi tidak akan terlaksana secara efektif
b. Fasilitas seperti peralatan, tempat, dan biaya yang memadai tidak selalu tersedia dengan baik
c. Demonstrasi memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang disamping sering memerlukan waktu yang cukup panjang, yang mungkin terpaksa mengambil waktu atau jam pelajaran lain

4. Metode Eksperimen
Metode Eksperimen adalah cara penyajian pelajaran dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yan dipelajari.
Kelebihan dari metode ini adalah;
a. Metode ini dapat membuat siswa lebih pecaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri daripada hanya menerima kata guru atau buku.
b. Dapat mengembangkam sikap untuk mengadakan studi eksploratoris tentang sains dan teknologi, suatu sikap yang dituntut dari seorang ilmuwan
c. Dengan metode ini akan manusia yang dapat membawa terobosan-terobosan baru dengan penemuan seagai hasil percobaannya yang diharap dapat membawa manfaat
d. Hasil percobaan yang berharga yang ditemukan dari metode ini dapat memanfaatkan alam yang kaya ini untuk kemakmuran manusia.
e. Metode ini didukung oleh asas-asas didaktik modern, antara lain;
1) Siswa belajar dengan mengalami atau mengamati sendiri suatu proses atau kejadian.
2) Siswa terhindar jauh dari verbalisme
3) Memperkaya pengalaman dengan hal yang bersifat objektif dan realitis
4) Mengembangkan sikap berpikir ilmiah
5) Hasil belajar akan terjadi dalam untuk retensi dan internalisasi.
Kekurangan dari metode ini adalah ;
a. Metode ini lebih sesuai untuk menyajikan bidang-bidang sains dan teknologi
b. Pelaksanaan metode ini sering memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan yang tidak selalu diperoleh dan murah
c. Metode ini menuntut ketelitian, keuletan, dan ketabahan
d. Hasil percobaan hanyalah usaha untuk mendekati kebenaran, bukanlah berupa kebenaran mutlak.
e. Dalam kehidupan tidak semua hal dapat dijadikan meteri percobaan
f. Setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan
g. Sangat menuntut pengusaan perkembangan materi, fasilitas peralatan dan bahan mutakhir

5. Metode Penugasan
Metode penugasan adalah cara penyajian bahan pelajaran dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar.
Kelebihan dari metode ini adalah;
a. Metode ini merupakan aplikasi prinsip pengajaran modern, prinsip atau disebut juga asas “aktivitas” dalam mengajar, yaitu guru dalam mengajar harus merangsang siswa agar melakukan berbagai aktivitas atau kegiatan sehubungan dengan apa yang dipelajari
b. Tugas lebih merangsang siswa untuk belajar lebih banyak, baik pada waktu di dalam kelas maupun di luar kelas, atau dengan kata lain baik siswa dekat dengan guru maupun jauh dari guru
c. Metode ini dapat mengembangkan kemandirian siswa yang diperlukan dalam kehidupannya kelak
d. Tugas dapat lebih menyakinkan tentang apa yang dipelajari dari guru, lebih memperdalam, memperkaya, atau memperluas pandangan tentang apa yang dipelajari
e. Tugas dapat membina kebiasaan siswa untuk mencari dan mengolah sendiri informasi dan komunikasi. Hal ini diperlukan sehubungan dengan abad informasi dan komunikasi yang maju sedemian pesat dan cepat
f. Metode ini dapat membuat siswa bergairah dalam belajar karena kegiatan-kegiatan belajar dilakukan dengan berbagai variasi sehingga tidak membosankan
g. Metode ini diharapkan dapt membawa efek instruksional apabila dilsakukan siswa di dalam kelas, lebih lagi efek pengiring untuk tugas di dalam kelas maupun di luar kelas
h. Metode ini dapat membina tanggung jawab dan disiplin siswa
i. Metode ini dapat mengembangkan kreatifitas siswa
Kekurangan dari metode adalah;
a. Siswa sulit dikontrol, apakah benar ia yang mengerjakan tugas ataukah orang lain
b. Khusus untuk tugas kelompok, tidak jarang yang aktif mengerjakan adalah anggota tertentu saja. Sedangkan anggota lainnya tidak berpartisipasi
c. Tidak mudah memberikan tugas yang sesuai dengan perbedaan individu siswa
d. Sering memberikan tugas yang monoton menimbulkan kebosanan siswa
e. Pemberian tugas yang terlalu sering dan banyak, apabila tidak disertai dengan penilaian tersendiri menjadi beban dan keluhan siswa

6. Metode Drill
Metode drill adalah suatu cara mengajar dengan memberikan latihan-latihan terhadap apa yang telah dipelajari siswa sehingga memperoleh suatu keterampilan tertentu.
Kelebihan dari metode ini ;
a. Pemahaman siswa dapat meluas dengan latihan berulang-ulang
b. Siswa siap menggunakan keterampilannya karena sudah terbiasa
c. Cocok digunkaan untuk kecakapan motoris
d. Cocok digunakan untuk kecakapan mental
Adapun kelemahannya antara lain;
a. Siswa cenderung belajar secara mekanis
b. Dapat menimbulkan kebosanan
c. Dapat mematikan kreativitas siswa
d. Dapat menimbulkan verbalisme

MODEL PENGAJARAN LANGSUNG (MPL)
Salah satu model pembelajaran fisika adalah dengan metode pengajaran langsung (Direct Instruction). Adapun metode pengajaran langsung adalah suatu model pengajaran di mana siswa belajar secara langsung dari demonstrasi guru untuk mencapai hasil belajar pengetahuan deklaratif dan keteampilan procedural. Landasan yangdipakai model DI ini adalah dengan Teori belajar perilaku-sosial oleh Bandura dan Dewewy yang menekankan pada hakikat perilaku sosial dari pembelajaran. Adapun hasil belajar siswa melalui pengajaran DI adalah berupa pengetahuan deklaratif dan keterampilan procedural. Contoh dari pengetahuan deklaratif antara lain ; menyebutkan bagian-bagian, menyebutkan cirri-ciri, menyebutkan faktor-faktor, menyebutkan langkah-langkah, menyebutkan definisi, dll. Kemudian contoh dari keterampilan procedural antara lain ; menggunakan alat, menurunkan rumus, menggambarkan gejala, merangkai peralatan, melakukan percobaan, dll.
Model pengajaran langsung (DI) ini juga mempunyai fase-fase pengajaran seperti berikut :
a. Menyampaikan tujuan dan memotivasi
b. Mendemontrasikan pengetahuan / keterampilan
c. Membimbing pelatihan
d. Mengecek pemahaman dan memberi umpan balik (pernyataan motivasi, seperti pujian dan sanjungan)
e. Memberi pelatihan lanjutan dan penerapan
Belajar dengan model pembelajaran DI dinilai sangat tepat, karena lingkungan belajar yang bisa disetting dan terstruktur secara ketat dan berpusat pada guru serta sesuai dengan Prinsip-Prinsip Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL), terutama prinsip Modelling. Faktor-faktor inilah yang menjadi nilai plus untuk model pembelajaran DI, selain karena model ini juga didasari oleh pengidolaan terhadap guru.

PENUTUP
Berdasarkan uraian berpikir di atas, maka strategi pengajaran yang sesuai untuk mengajarkan Impuls-Momemtum pada tingkat SMA sederajat dapat dirancang dengan menerapkan metode ceramah, demonstrasi, dan drill dalam setting model pengajaran langsung (MPL) seperti pada uraian RPP di bawah ini.

1 komentar: